Ego Sang Teroris

Bunuh diri egoistis menandai secara khas masyarakat-masyarakat kontemporer; akan tetapi bukanlah satu-satunya jenis bunuh diri yang terdapat di dalamnya. Saya menggunakan teori bunuh diri egoistis karena untuk mengkaji kasus bunuh diri yang cocok dengan teori ini yaitu kasus bom bunuh diri yang dilakukan oleh para teroris yang beraksi di Indonesia. Jenis bunuh diri ini dapat dikatakan bersifat egoistis dan merupakan akibat dari suatu keadaan dimana keakuan seseorang menyatakan dirinya secara berlebihan dihadapan pribadi social dengan mengorbankan pribadi sosialnya itu.
Penganalisaan:
Para pelaku aksi terorisme di Indonesia merupakan suatu aksi terror yang dipimpin oleh Nurdin M. top. Nurdin sendiri menurut saya adalah seorang penganut agama Islam secara fanatic atau garis keras. Dia bertindak melakukan aksi terrornya di Indonesia dengan mengatas namakan Jihad, padahal arti jihad yang sebenarnya bukan seperti itu.
Disini yang diperangi oleh Nurdin dkk sebenarnya bukan masyarakat secara luas akan tetapi yang diperangi disini adalah pihak-pihak asing yang berada di Indonesia, terutama Amerika Serikat. Banyak aksi terror yang dilancarkan Nurdin di Indonesia, antara lain seperti kasus bom bali 1 dan bom bali 2, kasus bom di kedutaan Australia, dan terakir kali kasus bom bunuh diri yang dilakukan di hotel JW Marriot dan hotel Rich Carlton, dan bom bunuh diri dilakukan oleh anak buah Nurdin. Proses perekrutan anak buah yang akan disuruh untuk melakukan bom bunuh diri yaitu dengan cara, Nurdin mencari kondisi seseorang yang terlihat sudah putus asa entah karena masalah apa, kemudian Nurdin merekrutnya dan melakukan doktrin-doktrin agar dia mau melakukan bom bunuh diri tersebut. Secara garis besar dia mendoktrin kepada orang tersebut dengan sebuah doktrin apabila dia nanti mati maka ia telah melakukan jihad fisabilillah, dan jaminannya akan masuk surga.
Nah disini ditekankan bahwa orang-orang yang telah terdoktrinasi dengan kuat denga catatan salah penafsiran agama maka orang-orang tersebut maka akan cenderung melakukan tindakan yang cendderung brutal karena semata-mata kepentingannya sendiri dan menganggap bahwa hal yang dilakukannya itu adalah kebenaran yang sejati. Mereka tidak puas terhadap apa yang mereka dapatkan di masyarakat.
Dalam hal ini dicontohkan tindak keegoisan mereka karena ada rasa ketidakpuasan seseorang yang melakukan tindak bunuh diri tersebut karena seolah-olah Indonesia ini dijajah pihak asing, dieksploitasi, dan dampak dari ini semua adalah perubahan akhlak moral yang bejat. Para pelaku terorisme ini tidak menginginkan hal itu terjadi, oleh karenanya mereka melakukan tindakan bunuh diri tersebut berdasarkan rasa ego mereka dan hal ini juga diakibatkan karena soidaritas mereka dengan masyarakat dan pemerintah pada khususnya cenderung rendah. Padahal tujuan pihak-pihak asing yang berada di Indonesia adalah untuk melakukan kerja sama dengan Indonesia demi untuk kepentingan Indonesia itu sendiri, akan tetapi pihak-pihak ini memandang dari sudut yang berbeda sehingga terjadi hal semacam ini. Inti dari masalah ini adalah adanya rasa tidak puas tersebut terhadap adanya pihak-pihak asing ini dan melakukan tindakan-tindakan yang merugikan ini hanya demi semata-mata kepentingan pribadi mareka sendiri.

~ by satriopati on January 15, 2010.

Leave a comment