Bank Century : Bank Kecil yang Mendapat Perlakuan Besar

•January 15, 2010 • Leave a Comment

Beberapa bulan terakhir, hampir semua media menempatkan Kasus Century sebagai berita utamanya. Ribut-ribut tentang pengucuran dana penyelamatan Bank Century terus berlanjut walaupun Menteri Keuangan Sri Mulyani telah berulang kali mengatakan bahwa penyelamatan terhadap bank kecil itu telah sesuai dengan peraturan.
Kasus itu menjadi perhatian utama media dan publik karena Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) telah mengucurkan dana sebesar Rp6,7 triliun kepada Bank Century atas rekomendasi pemerintah dan Bank Indonesia, padahal dana yang disetujui DPR hanya sebesar Rp1,3 triliun. Misteri itulah yang ditindaklanjuti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan meminta Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk melakukan audit investigasi terhadap bank.
Tidak hanya KPK, DPR pun meminta BPK mengaudit proses bailout tersebut. Langkah itu ditempuh karena sebelumnya DPR pada 18 Desember 2008 telah menolak Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 4 Tahun 2008 tentang Jaring Pengaman Sektor Keuangan (JPSK) sebagai payung hukum dari penyelamatan bank milik pengusaha bernama Robert Tantular itu.
Kasus Bank Century telah memperlihatkan kepada kita bahwa ada bank kecil yang mendapatkan dukungan besar dari otoritas keuangan dan bank sentral. Pertanyaannya adalah semangat apakah yang ada dibelakangnya?
Argumentasi yang muncul dari pihak berwenang sejauh ini adalah bahwa proses penyelamatan Bank Century telah sesuai dengan prosedur yang ditetapkan dalam UU LPS dan perintah dari Komite Stabilitas Sistem Keuangan. Dijelaskan pula bahwa pembiayaan yang dikeluarkan LPS untuk menyelamatkan Bank Century berasal dari kekayaan LPS, bukan uang negara.
Saat likuidasi Bank Century, terdapat 23 bank yang masuk pengawasan BI. Dan pengambilalihan itu bertujuan memberikan rasa kepercayaan kepada masyarakat untuk mencegah rush yang bila dibiarkan, akan berdampak sistemik terhadap perekonomian nasional.
Terlepas dari argumen pemerintah, BI, dan LPS, yang harus diuji kebenarannya, kasus Bank Century dalam level tertentu diperkeruh oleh isu transparansi yang dipertanyakan banyak kalangan.
Wakil Presiden Jusuf Kalla dengan tegas menyatakan, ia sama sekali tidak tahu tentang proses bailout bank tersebut karena tidak pernah mendapatkan laporan dari Sri Mulyani saat kebijakan itu diambil. Suatu hal yang amat aneh, seorang wakil presiden yang selama ini dikenal sebagai driving force dalam kebijakan ekonomi tidak mengetahui dan tidak dilapori. Ketidaktahuan Wapres menjadi bukti bahwa transparansi menjadi persoalan serius yang harus dituntaskan dalam isu bailout ini.
Kasus Bank Century juga tidak terlepas dari isu tidak sedap mengenai dugaan keterlibatan petinggi kepolisian. Beberapa petinggi kepolisian sempat dikaitkan dengan persoalan di Bank Century, yaitu npada saat muncul sebuah polemik tentang cicak versus buaya antara kepolisian dan KPK. Ini juga menjadi tanda tanya tersendiri yang harus diungkap. Ada pula isu bahwa penyelamatan Bank Century dilakukan semata untuk menyelamatkan dana nasabah tertentu. Masih banyak misteri yang melingkupi kasus penyelamatan Bank Century. Karena itu, audit investigasi BPK harus dilakukan dengan tuntas. Jangan sampai ada penumpang gelap yang bermain dengan mengatasnamakan penyelamatan ekonomi nasional.
Pertanyaan yang amat mengganggu bukanlah pada alasan mengapa Bank Century harus diselamatkan. Namun, pada mengapa untuk sebuah bank kecil dengan aset yang juga kecil harus dikucurkan dana yang begitu besar? Apalagi pemilik bank itu sedang terlibat kasus pidana penggelapan uang nasabahnya.
Kita sungguh sangat prihatin, apakah semua kejahatan pidana pemilik bank harus ditanggulangi negara? Pemilik bank yang melarikan uang nasabahnya, tapi rakyat pembayar pajak yang harus menggantinya. Sungguh, suatu ketidakadilan yang dipertontonkan secara telanjang di depan mata rakyat.

Global Warming

•January 15, 2010 • Leave a Comment

Panas banget ya hari ini!” Seringkah Anda mendengar pernyataan tersebut terlontar dari orang-orang di sekitar Anda ataupun dari diri Anda sendiri? Anda tidak salah, data-data yang ada memang menunjukkan planet bumi terus mengalami peningkatan suhu yang mengkhawatirkan dari tahun ke tahun. Selain makin panasnya cuaca di sekitar kita, Anda tentu juga menyadari makin banyaknya bencana alam dan fenomena-fenomena alam yang cenderung semakin tidak terkendali belakangan ini. Mulaidari banjir, puting beliung, semburan gas, hingga curah hujan yang tidak menentu dari tahun ke tahun. Sadarilah bahwa semua ini adalah tanda-tanda alam yang menunjukkan bahwa planet kita tercinta ini sedang mengalami proses kerusakan yang menuju pada kehancuran! Hal ini terkait langsung dengan isu global yang belakangan ini makin marak dibicarakan oleh masyarakat dunia yaitu Global Warming (Pemanasan Global).

Penyebab Pemanasan Global.Penelitian yang telah dilakukan para ahli selama beberapa dekade terakhir ini menunjukkan bahwa ternyata makin panasnya planet bumi terkait langsung dengan gas-gas rumah kaca yang dihasilkan oleh aktifitas manusia. Khusus untuk mengawasi sebab dan dampak yang dihasilkan oleh pemanasan global, Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) membentuk sebuah kelompok peneliti yang disebut dengan International Panel on Climate Change (IPCC).

Peneliti terbaik dunia yang tergabung dalam IPCC mengadakan pertemuan untuk mendiskusikan penemuan-penemuan terbaru yang berhubungan dengan pemanasan global, dan membuat kesimpulan dari laporan dan penemuan-penemuan baru yang berhasil dikumpulkan, kemudian membuat persetujuan untuk solusi dari masalah tersebut . Salah satu hal pertama yang mereka temukan adalah bahwa beberapa jenis gas rumah kaca bertanggung jawab langsung terhadap pemanasan yang kita alami, dan manusialah contributor terbesar dari terciptanya gas gas rumah kaca tersebut. Kebanyakan dari gas rumah kaca ini dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar fosil pada kendaraan bermotor, pabrik-pabrik modern, peternakan, serta pembangkittenaga listrik.

Global warming merupakan ancaman yang serius terhadap semua kehidupan di bumi ini. Bayangkan bila es di kutub utara dan kutub selatan mulai mencair karena pemanasan global, tidak dapat dipungkiri lagi lambat laun seluruh daratan di bumi akan tenggelam oleh laut. Dampak tersebut sudah mulai kita rasakan dari menciutnya atau menyempitnya daratan sekitar beberapa cm per tahun. Walau sebenarnya dunia internasional sudah melarang penggunaan gas karbon di setiap pabrik-pabrik, akan tetapi masih saja ditemukan pabrik-pabrik yang menggunakan gas yang membahayakan tersebut. Mengapa dapat dikatakan bahaya? karena gas tersebut dapat merusak lapisan ozon, yang mana lapisan ozon ini adalah sebuah lapisan yang berada di atmosfer yang mempunyai fungsi sebagai lapisan penahan sinar ultra violet. Apabila lapisan ozon ini semakin menipis dan tidak dapat menahan sinar ultra violet lagi, maka yang akan terjadi suhu dibumi ini akan menjadi meningkat dan akan menggangu keseimbangan ekosistem yang ada di bumi, kemudian akibat lain yang ditimbulkan manusia akan menderita penyakit kulit.

Transportasi Publik

•January 15, 2010 • Leave a Comment

Kondisi alat transportasi publik yang ada di negeri ini sungguh sangat memprihatinkan. Banyak kendaraan yang sepertinya sudah tidak layak pakai tapi masih tetap digunakan demi keuntungan pribadi. Banyak pula kendaraan yang knalpotnya mengeluarkan asap hitam pekat tapi diabaikan begitu saja, tentu saja hal ini sangat menganggu para pengguna jalan yang lain karena polusi yang ditimbulkan. Selain itu fasilitas – fasilitas yang ada juga sangat memprihatinkan, banyak kursi – kursi penumpang yang hanya tinggal besinya saja, jendela dan pintu – pintu yang sudah rusak. Tentu saja semua itu sangat mengurangi tingkat kenyamanan penumpang dalam memanfaatkan alat transportasi tersebut. Banyak penumpang yang mengeluhkan hal tersebut, namun keluhan – keluhan dari penumpang tersebut kurang diindahkan dari pihak penyedia jasa transportasi tersebut. “ Kondisi kendaraan yang ada sungguh memprihatinkan dan tidak nyaman, kursinya rusak begitu pula dengan jendela dan pintunya.” Ujar Masruro, salah seorang penikmat jasa transpotasi. Mereka beralasan, kerusakan yang terjadi pada alat – alat transportasi sudah sering mereka perbaiki tapi masih saja ada oknum – oknum yang tidak bertanggung jawab yang masih saja merusaknya kembali. Mereka seakan – akan tidak mempedulikan kenyamanan para penumpang yang lain yang ikut memanfaatkan jasa transportasi tersebut.

Selain masalah yang ada diatas, masalah keamananpun patut diperhatikan,. Banyak sekali tindak kriminal yang dilakukan didalam bis – bis kota. Misalnya saja adalah pencopetan, penodongan, dan pembiusan. “Saya selalu was – was ketika harus naik bis – bis kota yang penuh sesak dengan penumpang. Karena pernah menjadi korban pencopetan.” Ujar salah satu penumpang yang biasa menggunakan alat transportasi tersebut. Seiring carut – marutnya kondisi alat transportasi yang ada, pemerintah pusat dan daerah pun kini mulai ikut turun tangan untuk menanggulangi hal tersebut. Contohnya saja di DKI Jakarta dan DIY, di daerah tersebut sudah ada angkutan – angkutan khusus yang memiliki tingkat kenyamanan dan keamanan tinggi. Dan bus – bus tersebut juga tidak boleh menaikan dan menurunkan penumpang disembarang tempat, Karen sudah ada halte – halte khusus yang telah disediakan. Selain penyediaan alat transportasi yang lebih aman dan nyaman, pemerintah juga melakukan uji kelayakan mesin,dua tahun sekali. Setelah pemerintah megusahakan fasilitas yang lebih layak bagi para penikmat jasa transportasi, sekarang giliran kita yang ikut menjaga fasilitas – fasilitas yang telah disediakan pemerintah. Kita tidak boleh mengabaikan atau merusak fasilitas – fasilitas yang ada karena kita membutuhkannya, toh kalau fasilitas tersebut rusak, kita sendiri juga yang akan repot.  Kondisi memprihatinkan juga dirasakan ketika naik bus umum, sopirnya dalam melajukan busnya ugal-ugalan, sering ngebut bahkan terkadang merebut jalur yang bukan jalurnya. Hal ini harus disadari oleh para sopir bus bahwa tindakannya ini membahayakan para pengguna jalan yang lainnya.

Banyak terjadi kasus kecelakaan yang terjadi di Indonesia akhir-akhir ini, baik itu di darat, udara, dan laut. Penyebab kecelakaan ini umumnya disebabkan oleh factor kendaraannya dan factor manusianya atau sering disebut dengan human error. Dilihat dari factor kendaraannya hal ini dikarenakan alat transportasi yang sudah tidak layak pakai atau sudah berumur tetap dioperasikan sehingga tingkat kecelakaan semakin tinggi. Dilihat dari segi manusianya disebabkan oleh human error, banyak kasus kecelakaan terjadi karena human error ini, sebagai missal pengemudi mengantuk, belum sepenuhnya menguasai alat transportasi yang dikendarainya, ugal-ugalan dan lain sebagainya.

Artis Terjun dalam Politik

•January 15, 2010 • Leave a Comment

“Yang terpenting dari politik adalah akhlak.” Politik yang berakhlak berarti melakukan segala sesuatu dengan tujuan iktikad baik, dan dengan hati yang bersih. Kalau pemimpin sudah kehilangan akhlak , maka ia akan buta dalam membuat keputusan. Ia akan cenderung mengambil keputusan yang keliru dan tidak bermoral. Seorang pemimpin, yang memiliki kekuasaan tidak harus berarti kehilangan kesantunannya. Tenggang rasa, menghormati orang lain, dan menahan ucapan yang tidak baik juga cerminan dari akhlak.
Saya ingin mengambil contoh dari presiden SBY. Kurdi Mustofa, staf khusus presiden yang lama mengikuti Presiden, member tahu bahwa sumber dari akhlak SBY adalah latar belakang agamanya yaitu Islam. SBY lahir di lingkungan pesantren, sehingga beliau sangat akrab dengan syariat, nilai dan hakikat keIslaman. Ayahnya, R. Soekotjo masih memiliki garis keturunan pendiri Pesantren Gontor, Jawa Timur. Sementara dari Ibunya, Siti Habibah, SBY merupakan bagian dari keluarga besar pengelola Pondok Pesantren Salafiyah Tremas, Pacitan, Jawa timur. Meskipun pada akhirnya SBY tidak berkecimpung di bidang dakwah dan tidak menjalani pendidikan di pesantren, lingkungan kehidupan pada masa kecilnya ialah sebagai pembentuk kepribadiannya.
Kalau kita lihat cerminan diatas dan kita bandingkan dengan cerminan akhlak para artis-artis saya rasa jauh dari kata akhlak yang mulia, walaupun tidak semua artis tidak seperti itu. Akan tetapi kebanyakan artis adalah belum mempunyai akhlak yang mulia. Sedang sudah disinggung diatas yang terpenting dari politik adalah akhlak, bagaimana pemerintahan akan berjalan dengan baik kalau yang menjalankan pemerintahan itu sendiri tidak berakhlak ? kita lihat saja realita yang terjadi, kebanyakan dari artis terjerat kasus-kasus criminal. Sebagai misal infotainment banyak memberitakan kasus para artis terjerat hokum pidana karena melakukan tindakan-tindakan yang melanggar hukum, contohnya: ada kasus pencurian, penganiayaan, penakaian narkoba, ada juga artis yang sukanya kawin cerai. Dengan berbagai kasus diatas apakah para artis ini kompeten dan layak jika ikut berkecimpung di bidang politik ? belum lagi akhlak mereka, yang disini dapat dikatakan sangat kurang sekali dan perlu dibenahi akhlaknya. Seandainya orang-orang yang kurang berakhlak ini menjadi wakil rakyat di pemerintahan maka apa jadinya ? pasti akan terjadi banyak penyimpangan dan hasilnya rakyat akan terabaikan.
Saya juga meragukan bagaimana cara pengambilan keputusan mereka yang keputusan itu mewakili kepentingan rakyat. Sedang basic mereka saja bukan orang politik, pasti akan terjadi banyak kesalahan disini. Untuk menjadi orang politik kita semua tahu harus mempunyai sebuah kompetensi dan kemampuan, kemudian mengerti hakikat dari politik itu sendiri apa agar tidak disalah gunakan. Jadi orang politik itu harus mempunyai sabar yang lebih dan yang terpenting disini adalah akhlak seorang pemimpin itu dapat dilihat dari cara ia memperlakukan orang lain, bagaimana ia memperlakukan keluarganya, memeperlakukan teman-temannya, bagaimana ia memperlakukan lawan-lawan politiknya, bagaimana cara ia memperlakukan tamunya, bagaimana caranya memperlakukan anak buahnya, dan bagaimana cara ia memperlakukan para pendahulunya. Seyogyanya para artis yang hendak menjadi orang politik atau berkecimpung minimal mengetahui hal tersebut.

Ego Sang Teroris

•January 15, 2010 • Leave a Comment

Bunuh diri egoistis menandai secara khas masyarakat-masyarakat kontemporer; akan tetapi bukanlah satu-satunya jenis bunuh diri yang terdapat di dalamnya. Saya menggunakan teori bunuh diri egoistis karena untuk mengkaji kasus bunuh diri yang cocok dengan teori ini yaitu kasus bom bunuh diri yang dilakukan oleh para teroris yang beraksi di Indonesia. Jenis bunuh diri ini dapat dikatakan bersifat egoistis dan merupakan akibat dari suatu keadaan dimana keakuan seseorang menyatakan dirinya secara berlebihan dihadapan pribadi social dengan mengorbankan pribadi sosialnya itu.
Penganalisaan:
Para pelaku aksi terorisme di Indonesia merupakan suatu aksi terror yang dipimpin oleh Nurdin M. top. Nurdin sendiri menurut saya adalah seorang penganut agama Islam secara fanatic atau garis keras. Dia bertindak melakukan aksi terrornya di Indonesia dengan mengatas namakan Jihad, padahal arti jihad yang sebenarnya bukan seperti itu.
Disini yang diperangi oleh Nurdin dkk sebenarnya bukan masyarakat secara luas akan tetapi yang diperangi disini adalah pihak-pihak asing yang berada di Indonesia, terutama Amerika Serikat. Banyak aksi terror yang dilancarkan Nurdin di Indonesia, antara lain seperti kasus bom bali 1 dan bom bali 2, kasus bom di kedutaan Australia, dan terakir kali kasus bom bunuh diri yang dilakukan di hotel JW Marriot dan hotel Rich Carlton, dan bom bunuh diri dilakukan oleh anak buah Nurdin. Proses perekrutan anak buah yang akan disuruh untuk melakukan bom bunuh diri yaitu dengan cara, Nurdin mencari kondisi seseorang yang terlihat sudah putus asa entah karena masalah apa, kemudian Nurdin merekrutnya dan melakukan doktrin-doktrin agar dia mau melakukan bom bunuh diri tersebut. Secara garis besar dia mendoktrin kepada orang tersebut dengan sebuah doktrin apabila dia nanti mati maka ia telah melakukan jihad fisabilillah, dan jaminannya akan masuk surga.
Nah disini ditekankan bahwa orang-orang yang telah terdoktrinasi dengan kuat denga catatan salah penafsiran agama maka orang-orang tersebut maka akan cenderung melakukan tindakan yang cendderung brutal karena semata-mata kepentingannya sendiri dan menganggap bahwa hal yang dilakukannya itu adalah kebenaran yang sejati. Mereka tidak puas terhadap apa yang mereka dapatkan di masyarakat.
Dalam hal ini dicontohkan tindak keegoisan mereka karena ada rasa ketidakpuasan seseorang yang melakukan tindak bunuh diri tersebut karena seolah-olah Indonesia ini dijajah pihak asing, dieksploitasi, dan dampak dari ini semua adalah perubahan akhlak moral yang bejat. Para pelaku terorisme ini tidak menginginkan hal itu terjadi, oleh karenanya mereka melakukan tindakan bunuh diri tersebut berdasarkan rasa ego mereka dan hal ini juga diakibatkan karena soidaritas mereka dengan masyarakat dan pemerintah pada khususnya cenderung rendah. Padahal tujuan pihak-pihak asing yang berada di Indonesia adalah untuk melakukan kerja sama dengan Indonesia demi untuk kepentingan Indonesia itu sendiri, akan tetapi pihak-pihak ini memandang dari sudut yang berbeda sehingga terjadi hal semacam ini. Inti dari masalah ini adalah adanya rasa tidak puas tersebut terhadap adanya pihak-pihak asing ini dan melakukan tindakan-tindakan yang merugikan ini hanya demi semata-mata kepentingan pribadi mareka sendiri.

Memahami Filosofi Leluhur Jawa

•December 31, 2009 • Leave a Comment

Leluhur masyarakat Jawa memiliki beraneka filosofi yang jika dicermati memiliki makna yang begitu dalam. Tetapi, anehnya filosofi yang diberikan oleh para leluhur itu saat ini dinilai sebagai hal yang kuno dan ketinggalan jaman. Padahal, filosofi leluhur tersebut berlaku terus sepanjang hidup. Dibawah ini ada beberapa contoh filosofi dari para leluhur/nenek moyang masyarakat Jawa.

“Dadio banyu, ojo dadi watu” (Jadilah air, jangan jadi batu).

Kata-kata singkat yang penuh makna. Kelihatannya jika ditelaah memang manungso kang nduweni manunggaling roso itu harus tahu bagaimana caranya untuk dadi banyu.

Mengapa kita manusia ini harus bisa menjadi banyu (air)? Karena air itu bersifat menyejukkan. Ia menjadi kebutuhan orang banyak. Makhluk hidup yang diciptakan GUSTI ALLAH pasti membutuhkan air. Nah, air ini memiliki zat yang tidak keras. Artinya, dengan bentuknya yang cair, maka ia terasa lembut jika sampai di kulit kita.

Berbeda dengan watu (batu). Batu memiliki zat yang keras. Batu pun juga dibutuhkan manusia untuk membangun rumah maupun apapun. Pertanyaannya, lebih utama manakah menjadi air atau menjadi batu? Kuat manakah air atau batu?

Orang yang berpikir awam akan menyatakan bahwa batu lebih kuat. Tetapi bagi orang yang memahami keberadaan kedua zat tersebut, maka ia akan menyatakan lebih kuat air. Mengapa lebih kuat air daripada batu? Jawabannya sederhana saja, Anda tidak bisa menusuk air dengan belati. Tetapi anda bisa memecah batu dengan palu.

Artinya, meski terlihat lemah, namun air memiliki kekuatan yang dahsyat. Tetes demi tetes air, akan mampu menghancurkan batu. Dari filosofi tersebut, kita bisa belajar bahwa hidup di dunia ini kita seharusnya lebih mengedepankan sifat lemah lembut bak air. Dunia ini penuh dengan permasalahan. Selesaikanlah segala permasalahan itu dengan meniru kelembutan dari air. Janganlah meniru kekerasan dari batu. Kalau Anda meniru kerasnya batu dalam menyelesaikan setiap permasalahan di dunia ini, maka masalah tersebut tentu akan menimbulkan permasalahan baru.

“Sopo Sing Temen Bakal Tinemu”

Filosofi lainnya adalah kata-kata “Sopo sing temen, bakal tinemu” (Siapa yang sungguh-sungguh mencari, bakal menemukan yang dicari). Tampaknya filosofi tersebut sangat jelas. Kalau Anda berniat untuk mencari ilmu nyata ataupun ilmu sejati, maka carilah dengan sungguh-sungguh, maka Anda akan menemukannya.

Namun jika Anda berusaha hanya setengah-setengah, maka jangan kecewa jika nanti Anda tidak akan mendapatkan yang anda cari. Filosofi di atas tentu saja masih berlaku hingga saat ini.

“Sopo sing kelangan bakal diparingi, sopo sing nyolong bakal kelangan”
(Siapa yang kehilangan bakal diberi, siapa yang mencuri bakal kehilangan).

Filosofi itupun juga memiliki kesan yang sangat dalam pada kehidupan. Artinya, nenek moyang kita dulu sudah menekankan agar kita tidak nyolong (mencuri) karena siapapun yang mencuri ia bakal kehilangan sesuatu (bukannya malah untung).

Contohnya, ada orang yang dicopet. Ia akan kehilangan uang yang dimilikinya di dalam dompetnya. Tetapi GUSTI ALLAH akan menggantinya dengan memberikan gantinya pada orang yang kehilangan tersebut. Tetapi bagi orang yang mencopet dompet tersebut, sebenarnya ia untung karena mendapat dompet itu. Namun,ia bakal dibuat kehilangan oleh GUSTI ALLAH, entah dalam bentuk apapun.

Dari filosofi tersebut, Nenek moyang kita sudah memberikan nasehat pada kita generasi penerus tentang keadilan GUSTI ALLAH itu. GUSTI ALLAH itu adalah hakim yang adil.

tulisan pertama saya di blog.

•December 31, 2009 • 1 Comment

ojo nandur winihing sengit, nanduro winihing tetulung. jangan suka menanam bibit permusuhan, tanamlah bibit kebaikan.

Hello world!

•December 31, 2009 • 1 Comment

Welcome to WordPress.com. This is your first post. Edit or delete it and start blogging!